Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Kalimat Majemuk

"kalimat majemuk" mengacu pada jenis kalimat yang terdiri atas dua pola atau lebih. Hal ini didasarkan pada pengertian dari kalimat majemuk, yaitu suatu kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau lebih, atau dengan kata lain kalimat yang terjadi dari beberapa klausa bebas. Jenis kalimat ini berasal dari perluasan atau penggabungan kalimat tunggal, untuk selanjutnya membentuk satu atau lebih pola kalimat baru di samping pola yang sudah ada sebelumnya. Kalimat majemuk dapat diartikan juga bahwa kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih kalimat tunggal. Setiap kalimat majemuk memiliki kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat ini dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakan. Fungsi utama dari kalimat majemuk adalah untuk menguraikan, menjelaskan, menjabarkan, dan memerinci. Jenis-Jenis Kalimat Majemuk Jenis-jenis kalimat majemuk dapat dibagi berdasarkan proses terjadinya atau proses pembentukannya. Berdasarkan ini, k

indonesia masa hindu buddha

Hasil kebudayaan pada masa HINDU BUDDHA 1.      Gambaran kehidupan manusia pada saat masa Hindu Budha Sebelum masuknya kebudayaan Hindu-Buddha, masyarakat telah memiliki kebudayaan yang cukup maju. Unsur-unsur kebudayaan asli Indonesia telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Bangsa Indonesia yang sebelumnya memiliki kebudayaan asli tidak begitu saja menerima budaya-budaya baru tersebut. Proses masuknya pengaruh budaya Indonesia terjadi karena adanya hubungan dagang antara Indonesia dan India. Kebudayaan yang datang dari India mengalami proses penyesuaian dengan kebudayaan asli Indonesia. 2.      Ciri-ciri kehidupan masa Hindu-Buddha ·          Kehidupanya berkasta contohnya pedagang tidak bergaul dengan kesatria Tingkatan paling atas yaitu brahmana harus di hormati, dan setiap orang bisa menjadi brahmana jika menginginkannya ·          Menggunakan bahasa sansekerta 3.       Hasil Kebudayaan Masyarakat Indonesia pada Masa Hind

sultan hasanudin

Gambar
Sultan Hasanuddin Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Sultan Hasanuddin Sultan Hasanuddin  (lahir di  Makassar ,  Sulawesi Selatan ,  12 Januari   1631  – meninggal di  Makassar ,  Sulawesi Selatan ,  12 Juni   1670  pada umur 39 tahun) adalah Raja  Gowa  ke-15 dan pahlawan nasional  Indonesia  yang terlahir dengan nama  I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape  sebagai nama pemberian dari Qadi Islam Kesultanan Gowa yakni Syeikh Sayyid Jalaludin bin Muhammad Bafaqih Al-Aidid, seorang mursyid tarekat Baharunnur Baalwy Sulawesi Selatan sekaligus guru tarekat dari Syeikh Yusuf dan Sultan Hasanuddin. Setelah menaiki Tahta sebagai Sultan, ia mendapat tambahan gelar  Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana , hanya saja lebih dikenal dengan Sultan Hasanuddin saja. Karena keberaniannya, ia dijuluki  De Haantjes van Het Osten  oleh Belanda  yang artinya  Ayam Jantan/Jago dari Timur . Ia dimakamkan di  Katangka